Pacoa Jara (Pacuan Kuda)
Ntumbu (Adu Kepala)
Di Post dari : bimakab.go.id
Pacuan Kuda atau dalam bahasa Bima disebut
“Pacoa Jara” tampaknya makin marak di Bima. Paling tidak pacuan kuda
diselenggarakan 2 kali setahun, yaitu pada hari-hari besar seperti Hari
Proklamasi (Agustus) dan Hari Pemuda (Oktober). Pacuan kuda ini dilaksanakan
dalam bentuk kejuaraan, bahkan melibatkan juga peserta dari daerah lain, Dompu,
Sumbawa, hingga dari Lombok. Yang menarik, hadiah bagi jawara pacuan kuda ini
tidak sedikit, sehingga banyak peminatnya. Hadiah pertama antara lain sebuah
sepeda motor + sepasang anak sapi + hadiah lainnya. Setiap peserta membayar
biaya pendaftaran sebesar Rp 150.000,- Jika ternyata kalah dan keluar, peserta
yang penasaran bisa mendaftar lagi. Nah, untuk satu periode pacuan, jumlah
pendaftar ini bisa mencapai 800 hingga 1000 peserta! Selain di Panda, arena
pacuan ada juga di kota Bima dan di Sila.
Salah satu budaya bima yang masih bertahan dan
terus dikembnangkan adalah adu kepala. Buaya dan sekalugus keseniaan ini
berlokasi di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima. Tradisi yang sudah berumur sama
dengan keberadaan daerah bima ini tidak sembarang orang dapat memainkannya. Hal
ini karena perlu dipelajari secara serius dan mendalam melalui seorang guru.
Sehingga tidak heran, hanya terdiri dari beberapa orang saja yang mampu
memerankan tradisi tersebut. Belum lama ini digelar budaya adu kepala di
halaman Kantor Bupati Bima dan mendapat prehatian luas dari masyarakat,
termasuk turis manca negara.
Di Post dari : bimakab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks dah comment y..!!!